Jumat, 03 Oktober 2025

Waspada Kekurangan Vitamin D, Anak Rentan Sakit Pernapasan

Waspada Kekurangan Vitamin D, Anak Rentan Sakit Pernapasan
Waspada Kekurangan Vitamin D, Anak Rentan Sakit Pernapasan

JAKARTA - Banyak orang tua lebih fokus pada pemenuhan gizi makro seperti protein, karbohidrat, atau lemak dalam tumbuh kembang anak.

Namun, ada satu zat penting yang kerap terabaikan: vitamin D. Padahal, kekurangan vitamin ini bisa menimbulkan masalah kesehatan yang tidak langsung terlihat, terutama terkait daya tahan tubuh dan sistem pernapasan.

Vitamin D berperan besar dalam mendukung kekuatan tulang dan gigi, tetapi fungsinya tidak berhenti di sana. Zat ini juga berhubungan erat dengan imunitas tubuh, yang menentukan seberapa kuat anak mampu melawan infeksi, termasuk penyakit pernapasan.

Baca Juga

Kenali 10 Jenis Kemarahan dan Cara Mengatasinya

Menurut Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), defisiensi vitamin D masih sering ditemui pada anak-anak Indonesia. Sayangnya, banyak orang tua tidak menyadari kondisi ini karena gejalanya tidak selalu muncul jelas.

“Anak-anak kita, ketika dicek itu banyak yang mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin D di dalam tubuhnya. Yang tidak terlihat secara kasat mata. Keliatannya normal-normal aja tapi begitu dicek, oh vitamin D-nya rendah,” kata Dr. dr. Nastiti Kaswandani, SpA, Subspesialis Respirologi (K).

Risiko Gangguan Pernapasan Lebih Tinggi

Nastiti menekankan bahwa kekurangan vitamin D tidak boleh dianggap sepele. Sejumlah studi internasional menemukan kaitan erat antara rendahnya kadar vitamin D dengan meningkatnya risiko gangguan pernapasan, mulai dari pneumonia hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

“Banyak studi, banyak penelitian yang mengkaitkan defisiensi vitamin D atau kekurangan vitamin D akan meningkatkan risiko penyakit, termasuk penyakit di saluran napas seperti pneumonia atau penyakit infeksi saluran pernapasan akut lainnya. Termasuk juga pada saat COVID itu ada studi yang mengatakan bahwa mereka yang defisiensi vitamin D itu lebih tinggi risiko terkena COVID dibandingkan dengan mereka yang level atau kadar vitamin D-nya normal,” jelasnya.

Penemuan ini semakin menegaskan pentingnya menjaga kadar vitamin D tetap seimbang, terutama di masa anak-anak yang sedang aktif tumbuh. Kekurangan yang dibiarkan berlarut-larut bukan hanya membuat tubuh rentan terhadap penyakit, tetapi juga berpotensi memperburuk kondisi bila anak terinfeksi.

Mengandalkan Sinar Matahari Belum Tentu Cukup

Selama ini, banyak orang menganggap sinar matahari adalah solusi tunggal untuk memenuhi kebutuhan vitamin D. Memang benar, paparan sinar matahari menjadi sumber alami utama vitamin D. Namun, pada praktiknya, hal itu belum tentu mencukupi.

“Betul dari sinar matahari. Jadi jangan seharian di ruangan tanpa kena sinar matahari. Namun demikian memang agak sulit untuk mencukupkan atau menormalkan kadar vitamin D itu hanya berdasarkan paparan sinar matahari,” ungkap Nastiti.

Kondisi gaya hidup modern ikut memperbesar tantangan. Anak-anak saat ini lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan, baik karena sekolah, kegiatan belajar online, maupun hiburan lewat gadget. Akibatnya, durasi mereka berjemur langsung di bawah sinar matahari semakin berkurang.

Suplementasi Jadi Pilihan

Menyadari keterbatasan paparan sinar matahari, para dokter sering menyarankan tambahan vitamin D dalam bentuk suplemen. Suplementasi ini dinilai penting, khususnya bagi anak yang hasil pemeriksaannya sudah menunjukkan defisiensi.

Dengan kombinasi paparan sinar matahari, konsumsi makanan bergizi, serta suplemen vitamin D, kadar vitamin D pada anak bisa tetap terjaga. Langkah ini sekaligus membantu memperkuat sistem imun, sehingga risiko penyakit pernapasan dapat ditekan.

“Jadi dokter atau dokter anak nanti akan memberikan suplementasi vitamin D untuk mencukupkan kekurangan itu sehingga risiko peningkatan kasus saluran napas atau keparahan saluran napas juga bisa diminimalisir kalau kadar vitamin D-nya normal,” tambah Nastiti.

Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan

ISPA masih menjadi salah satu penyebab utama kesakitan pada anak-anak di Indonesia. Mengingat tingginya angka kejadian penyakit ini, menjaga kadar vitamin D harus dipandang sebagai upaya pencegahan yang krusial.

Peran orang tua sangat penting dalam memastikan anak mendapat asupan vitamin D yang cukup setiap hari. Langkah-langkah sederhana seperti mengajak anak beraktivitas di luar ruangan saat pagi, memberikan makanan sumber vitamin D seperti ikan, telur, dan susu fortifikasi, hingga berkonsultasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen, bisa membantu menurunkan risiko penyakit.

Nastiti mengingatkan bahwa kekurangan vitamin D adalah masalah tersembunyi yang sering tidak disadari, tetapi dampaknya nyata. Karena itu, penting bagi orang tua untuk lebih waspada dan tidak menganggap sepele masalah ini.

Kekurangan vitamin D bukan sekadar masalah gizi biasa. Defisiensi vitamin ini dapat melemahkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko gangguan pernapasan pada anak. Sinar matahari memang menjadi sumber utama, tetapi dalam praktik sehari-hari, sering kali tidak mencukupi.

Oleh sebab itu, kombinasi antara paparan matahari, pola makan sehat, dan suplementasi bila diperlukan menjadi langkah terbaik untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, kuat, dan terlindungi dari penyakit pernapasan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

3 Cara Efektif Mengelola Stres untuk Jaga Mental

3 Cara Efektif Mengelola Stres untuk Jaga Mental

Kosmetik Ber-SPF, Apakah Cukup Lindungi Kulit dari UV?

Kosmetik Ber-SPF, Apakah Cukup Lindungi Kulit dari UV?

Literasi Digital Orangtua Jadi Kunci Cegah Anak Kecanduan Gadget

Literasi Digital Orangtua Jadi Kunci Cegah Anak Kecanduan Gadget

Resep Bumbu Mie Aceh Autentik dengan Rempah Tradisional

Resep Bumbu Mie Aceh Autentik dengan Rempah Tradisional

10 Manfaat Ikan Salmon untuk Kulit Sehat dan Awet Muda

10 Manfaat Ikan Salmon untuk Kulit Sehat dan Awet Muda