Kamis, 02 Oktober 2025

Harga CPO Pulih Setelah Turun Tiga Hari Berturut-turut

Harga CPO Pulih Setelah Turun Tiga Hari Berturut-turut
Harga CPO Pulih Setelah Turun Tiga Hari Berturut-turut

JAKARTA - Pasar minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menunjukkan rebound setelah mengalami tekanan turun selama tiga hari berturut-turut.

Pada perdagangan Rabu, 1 September 2025, harga CPO kontrak Desember di Bursa Malaysia ditutup di level US$4.390 per ton, naik 0,9% dibandingkan sehari sebelumnya. Kenaikan ini menjadi sinyal awal bahwa sentimen investor mulai kembali optimistis terhadap komoditas andalan Malaysia tersebut.

Sepekan terakhir, harga CPO memang sempat menukik hingga 2% secara point-to-point. Penurunan ini memicu aksi serok murah atau bargain hunting dari para investor, sehingga harga kembali bangkit. Lonjakan harga ini mencerminkan dinamika pasar yang sensitif terhadap fluktuasi produksi dan permintaan global.

Baca Juga

Stimulus Fiskal Dorong Pembangunan Gudang Kopdes Merah Putih

Menurut Ahmad Parveez Ghulam Kadir, Direktur Jenderal Malaysian Palm Oil Board (MPOB), fundamental pasar CPO tetap kuat. Ia menyebutkan, produksi yang belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan, terutama pada kuartal IV-2025 akibat faktor musim, dipadukan dengan permintaan yang tetap terjaga, menjadi faktor utama penopang harga. "Ekspor kemungkinan akan naik pada bulan-bulan mendatang karena perayaan hari-hari besar," ujarnya.

Kenaikan harga CPO juga dipengaruhi oleh persepsi pasar bahwa level harga saat ini relatif murah. Investor melihat ini sebagai kesempatan membeli untuk mendapatkan keuntungan saat harga kembali menguat. Hal ini menjadi indikator positif bahwa harga CPO masih memiliki potensi untuk bertahan tinggi dalam waktu dekat.

Dari sisi teknikal, pergerakan harga CPO masih menunjukkan tanda-tanda fluktuasi di zona bearish. Relative Strength Index (RSI) harian berada di angka 46, di bawah level 50, menandakan tekanan jual masih ada. Meski demikian, RSI belum terlalu jauh dari 50, sehingga pasar masih cenderung netral dan peluang kenaikan tetap terbuka.

Indikator Stochastic RSI berada di level 7, jauh di bawah batas 20, yang menandakan kondisi oversold. Posisi ini memberikan sinyal teknikal bahwa harga sudah terlalu murah dan potensi rebound cukup besar. Analis teknikal memproyeksikan, jika harga mampu menembus level resistensi terdekat MYR 4.402/ton (Moving Average/MA 10), maka level berikutnya adalah MA-20 di MYR 4.430/ton. Target optimistis jangka pendek berada di MA-200, yakni MYR 4.447/ton.

Sementara itu, pivot point harga CPO berada di MYR 4.372/ton. Dari titik ini, potensi pengujian support berada di MYR 4.335/ton. Level support terjauh atau target paling pesimistis diperkirakan berada di MYR 4.211/ton. Dengan begitu, meski tekanan jual masih ada, harga CPO berpotensi tetap menguat dalam perdagangan hari-hari mendatang.

Fenomena rebound ini menandakan bahwa pasar CPO cukup responsif terhadap kondisi fundamental dan sentimen teknikal. Faktor-faktor yang menjadi perhatian investor meliputi produksi yang belum melimpah, permintaan global yang tetap tinggi, serta momentum ekspor yang akan meningkat selama periode perayaan.

Kenaikan harga CPO juga menjadi indikasi bahwa para pelaku pasar melihat peluang investasi jangka pendek dengan strategi bargain hunting, memanfaatkan level harga yang dianggap murah. Dengan sentimen positif ini, pasar berharap harga CPO dapat mempertahankan tren bullish meski sebelumnya mengalami koreksi tiga hari berturut-turut.

Secara keseluruhan, prospek harga CPO tetap kuat di tengah ketidakpastian produksi dan potensi kenaikan permintaan. Investor perlu mencermati level resistensi dan support yang telah disebutkan untuk menentukan strategi trading yang tepat. Selain itu, perkembangan pasar global, termasuk kebijakan ekspor dan faktor musiman, akan terus menjadi pengaruh utama bagi pergerakan harga CPO.

Kesimpulannya, harga CPO menunjukkan pemulihan setelah mengalami tekanan penurunan tiga hari beruntun. Fundamental pasar yang kuat, dukungan permintaan ekspor, serta aksi serok murah investor menjadi faktor utama yang mendorong rebound ini. Analisis teknikal menegaskan bahwa peluang kenaikan masih terbuka, meski pelaku pasar tetap harus memantau indikator resistensi dan support sebagai panduan dalam mengambil keputusan investasi.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Menhub Pastikan Stasiun KRL JIS Rampung Dalam Bulan Ini

Menhub Pastikan Stasiun KRL JIS Rampung Dalam Bulan Ini

Bebas Biaya Perpanjangan SIM B1, Janji DPR untuk Sopir

Bebas Biaya Perpanjangan SIM B1, Janji DPR untuk Sopir

NTP Petani RI Tembus Level 124,36 Sepanjang September 2025

NTP Petani RI Tembus Level 124,36 Sepanjang September 2025

BPS Catat Harga Beras Medium Premium Turun September 2025

BPS Catat Harga Beras Medium Premium Turun September 2025

BGN Pastikan Susu UHT Tetap Disediakan Program MBG

BGN Pastikan Susu UHT Tetap Disediakan Program MBG